Dalam organisasi APEC, Asia Pasific Economi Cooperation, banyak hal yang dilakukan Indinesia, sebagai anggotanya.
Diantaranya,
Menjadi Ketua APEC, pada tahun 1994. Sekaligus, menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi APEC (atau KTT APEC), pada tahun yang sama.
Yang mana, di dalamnya ditetapkan kesepakatan Bogor Declaration, dan Bogor Goals. Serta, kerjasama antar-negara berjudul ECOTECH
Dikutip dari sebuah artikel di Sejarahlengkap.com, Bogor Goals merupakan
arah gerak strategis, yang merupakan hasil dari Bogor Declaration. Bogor Goals berisi yakni, menciptakan pembebasan (atau liberalisasi) sistem perdagangan dan investasi, yang target terwujudnya adalah pada tahun 2010 untuk negara maju, dan selambat-lambatnya pada tahun 2020 untuk negara berkembang. Tujuan kedua dari Bogor Goals adalah, memperkuat sistem perdagangan antar negara yang terbuka, meningkatkan bebasnya arus perdagangan dan jasa, dan mempererat kerjasama ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Sementara itu, tujuan terakhirnya adalah, mengurangi hambatan perdagangan dan investasi.
Sedangkan ECOTECH (atau lengkapnya, Economic and Technical Cooperation), merupakan
rancangan sistem ekonomi, yang dimaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Pasifik, yang berkelanjutan dan merata. Hal ini dilakukan supaya kesenjangan ekonomi diantara negara-negara anggota APEC, terkurangi dengan melalui pembangunan kapasitas sumber daya manusia, dan institusi suatu negara anggota.
Disebutkan juga bahwa,
Singapura dan Amerika Serikat menjadi negara anggota APEC yang memiliki tingkat kemajuan yang tinggi. Terutama, dalam bidang ekonomi. Sementara itu, di antara dua puluh tiga negara anggota APEC, masih terdapat negara-negara yang tergolong ke dalam negara berkembang. Hal tersebut ingin diperbaiki dengan sistem ECOTECH.
Penerapan sistem ini diharapkan, mampu merubah status negara-negara berkembang tersebut, menjadi negara maju. Melalui pembangunan ekonomi, dengan bantuan APEC. Hal ini karena, dengan majunya perekonomian negara-negara anggota, maka tujuan APEC sepenuhnya telah tercapai dengan berhasil.
Serta, pada tahun 2013. Yang mana, KTT tahun itu membahas tentang Resilient Asia Pacific : The Global Engine Growth.
Komentar
Posting Komentar