Analisis Jurnal, berjudul "Agama dan Budaya dalam Integrasi Sosial"

Angga Karuniawan, M4-02
082333320672
m4.karuniawan@gmail.com



IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal: Pemikiran Sosiologi
Volume: 2
Nomor: 2
Tahun Penerbit: November 2013
Judul Jurnal: 
"Agama dan Budaya dalam Integrasi Sosial (Belajar dari Pengalaman Masyarakat Fakfak di Provinsi Papua Barat)"
Nama Penulis: Saidin Ernas, Zuly Qodir


ABSTRAK JURNAL
Jumlah Paragraf: 2 
Halaman: Setengah Halaman
Ukuran Spasi: 1.0

Uraian Abstrak:
disebutkan, tujuan tulisan ini adalah, menjelaskan bahwa dinamika sosial kemasyarakatan di Papua ternyata tidak selalu menghadirkan cerita tentang konflik dan disintegrasi. Tetapi juga tentang, harmoni dan perdamaian. Sebagaimana yang terjadi pada, masyarakat Kabupaten Fakfak.

Keyword Jurnal:
integrasi sosial, agama, budaya (social integration, religion and culture)


PENDAHULUAN JURNAL
Pada bagian ini, penulis menerangkan bahwa,

penelitian tentang kedamaian di Papua, tidak banyak diminati. Para peneliti pun, kebanyakan masih menganggap orang Papua, sebagai objek diam. Dan, hanya membahas konflik dan kekerasan saja.

Padahal, masyarakat di tanah Papua, memiliki beragam cara untuk mengelola konflik (atau mencegahnya). Seperti yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Fakfak.


TEORISASI KONSEP INTEGRASI
Teori yang dipilih sebagai grand theory, adalah teori integrasi sosial (atau social integration). Dijelaskan pula bahwa, integrasi sosial bisa terjadi jika,

• Adanya moral contract, atau nilai-nilai yang disepakati
• Saling mengawasi aspek-aspek sosial yang dilakukan, serta
• Saling membutuhkan, demi memenuhi kebutuhan ekonomi, dan sosial


METODE JURNAL
Pada bagian ini, disebutkan bahwa,

Penelitian yang dilakukan, bersifat lapangan (atau field research). Dengan pendekatan yang kualitatif.

Data yang dikumpulkan, merupakan hasil dari pengamatan (atau observation), wawancara (indepth-interview), serta studi pustaka (atau library research).


HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini dijabarkan oleh penulis, dalam 3 bab. Yaitu:

• "Dominasi agama dan budaya dalam integrasi sosial", yang menjelaskan bahwa, perbedaan agama tidak menjadi soalan di masyarakat Fakfak

• "Proses pelembagaan nilai dalam integrasi sosial di Fakfak", yang bisa dikelompokkan menjadi dua. Pemerataan etnis dan agama, di bidang politik dan ekonomi. Dan, pembentukan lembaga-lembaga sosial, demi mencefah konflik antar-etnis dan agama

• "Masa depan integrasi sosial di tengah perubahan sosial di Papua", yang membahas mengenai, tantangan yang akan dihadapi Masyarakat Fakfak. Serta, beberapa hal yang bisa dilakukan, untuk mengatasi-nya.


PENUTUP
Kajian ini menunjukkan bahwa dinamika sosial di Papua bukan hanya tentang konflik dan kekerasan, sebab kita masih bisa menemukan harmoni dan perdamaian di wilayah-wilayah tertentu di Papua yang menyumbang kepada penguatan integrasi sosial sebagaimana yang terjadi di Fakfak Papua Barat. Masyarakat Fakfak berhasil menjaga wilayahnya untuk tidak jatuh dalam konflik dan anarkisme sebagaimana yang terjadi hampir di semua tempat di Papua. Agama dan budaya telah menjadi faktor determinan yang memperkuat integrasi sosial dalam masyarakat Fakfak yang majemuk. Integrasi sosial tersebut dibentuk dari akulturasi antara nilai-nilai agama dan budaya yang melahirkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar masyarakat yang berbeda agama, etnis dan budaya. Nilai-nilai tersebut kemudian dilembagakan dalam filosofi Satu Tungku Tiga Batu yang menjadi norma dan kearifan lokal yang mengikat masyarakat Fakfak dalam satu satu keseimbangan.

Namun studi ini juga menemukan bahwa harmoni dan perdamaian pada masyarakat Fakfak memerlukan penguatan terus-menerus karena rentan dengan berbagai isu politik di Papua yang pada tingkat tertentu telah memecah masyarakat kedalam kelompok yang saling mengancam, seperti Pro-Merdeka dan Pro-NKRI. Sementara itu, munculnya isu Islamisasi yang didukung oleh kehadiran kelompok-kelompok keagamaan yang radikal dengan jaringan yang semakin meluas dan tidak toleran pada perbedaan agama, seperti HTI, Lasykar Jihad dan AFKN serta gereja-gereja ekstrim dari kalangan Kharismatis dan Pantekosta juga patut di perhatikan. Oleh sebab itu, masyarakat Fakfak dan institusi sosial di sana perlu diperkuat untuk mempertahankan harmoni dan keragaman di tengah berbagai tekanan yang ada. Mungkin diperlukan kretifitas dalam beradaptasi dan kemampuan melakukan transformasi agar nilai-nilai lokal tetap aktual di tengah berbagai perubahan. Semoga!



Kelebihan dan kekurangan
KELEBIHAN
Bagian abstrak, ditulis dalam dua bahasa. Yaitu bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Hal ini tentunya, lebih memudahkan para pembaca dari luar negeri, ketika ingin membaca-nya.

KEKURANGAN
Sayangnya, ada satu yang membuat artikel ini, terasa kurang pas. Yakni, "penempatan paragraf-paragraf" -nya.

Paragraf yang ada, masih terlalu panjang. Jika misal, setiap paragraf yang ada, dipecah menjadi beberapa paragraf lagi, akan membuat tulisan tersebut lebih mudah dibaca. 



Daftar Pustaka
• Bertrand, Jacques. 2004. "Nationalism and Ethnic Conflik in Indonesia"  New York: Cambridge University Press 

• Bourdieu, Pierre. 1991. "Language and Symbolic Power"  Massachusetts: Harvard University Press

• Bourdieu, Pierre. 1997. "Outline of a Theory of Practice"  United kindom: Cambridge University

• Ernas, Saidin. 2006. "Perjanjian Malino dan Penyelesaian Konflik Mauluku", Tesis Magister pada Program Ilmu Politik Universitas Indonesia

• Harker, Richard, (ed). 2009. (Habitush x Modal)+Ranah=Praktik, "Pengantar Paling Komprehensif Kepada Pemikiran Pierre Bourdieu"  Yogyakarta: Jalasustra

• Iribaram, Suprapto. 2011. "Satu Tungku Tiga Batu (Kerjasama Tiga Agama dalam Kehidupan Sosial di Fakfak)"  Yogyakarta: Tesis Magister pada Program Pascasarjana Antropoli Universitas Gadjah Mada

• Nugroho, Heru. 1999. "Konstruksi Sara, Kemajemukan dan Demokrasi", UNISIA, No.40/XXII

• Onim, J.F. 2006. "Islam dan Kristen di Tanah Papua", Jurnal Info Media

• Parekh, Biku. 2008. "A New Politics of Identity"  New York: Palgrave Macmillan

• Parekh, Biku. 2008. "Rethinking Multiculturalism, Keragaman Budaya dan Teori Politik"  Yogyakarta: Kanisius

• Pranawati, Rita (ed.). 2011. "Kebebasan Beragama dan Integrasi Sosial"  Jakarta: Center for Study of Religion and Culture (CSRC)

• Putuhena, Saleh. 2006. "Studi Sejarah Masuknya Islam di Fakfak", diproduksi oleh Pemerintah Kabupaten Fakfak

• Rauf, Maswadi. 2000. "Konsensus Politik Sebuah Penjajagan Teoritik"  Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

• Ritzer, George. 1992. "Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda"  Jakarta: Rajawali Press, 1992

• Rizer, George dan Goodman, Dauglas J. 2009. "Teori Sosiologi, dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Moderen", (terj. Nurhadi). Yogyakarta: Kreasi Wacana

• Soekanto, Soerjono. 1990. "Sosiologi, Suatu Pengantar"  Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

• Takwin, Bagus. 2009. "Proyek Intelektual Pierre Bourdieu: Melacak Asal-usul Masyarakat, Melampaui Oposisi Biner dalam ilmu Sosial, Pengantar", dalam Richard Harker, (ed.), (Habitush x Modal)+Ranah=Praktik, Pengantar Paling Komprehensif Kepada Pemikiran Pierre Bourdieu. Yogyakarta: Jalasustra

• Warta, Cristian. 2006. "Perkembangan Masalah Agama di Papua: Sengketa antar Agama dan Pencegahan Konflik", dalam Fajar Ibnu

• Tufail (edit.) "Politik Identitas Pasca Orde Baru"  Yogyakarta: LKiS

• Widjoyo, Muridan S. 2009. "Papua Road Map; Negotiating the Past, Improving the Present and Securing the Future"  Jakarta: Yayasan TIFA

• Wanggai, Toni Victor M. 2009. "Rekonstruksi Sejarah Umat Islam di Tanah Papua"  Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI




Komentar